Data dari UNESCO menunjukkan dalam hal keliterasian tingkat Dunia, Indonesia menempati peringkat 60 dari 61 Negara atau peringkat kedua terbawah. Hal ini sangat memprihatinkan ditambah rasio membaca orang-orang Indonesia hanya 0,001 % buku per tahun. Padahal di Negara maju minimal dalam satu Tahun rata-rata orang-orang harus membaca minimal 10 buku.

Pada sebuah kesempatan mengisi sesi forum saya mencoba bertanya kepada peserta, bagaimana kalian semua menanggapi hal ini? ada solusi tidak?

Beberapa menjawab, solusinya menaikkan minat baca mas, ditargetkan membaca perhari sekian lembar, serta berbagai jawaban yang sebagian besar mengarah pada bagaimana agar minat membaca semakin hidup.

Jujur ini tidaklah salah, namun kurang tepat dalam jangka panjang dan tingkat impacfullnya.

Saya menawarkan solusi yaitu setiap manusia Indonesia perlu belajar Public Speaking,

lhoh?????

Iya betul “Pubic Speaking”, Pernahkah diajar seorang Guru/Dosen yang “pandai” kemana-mana bawaannya buku, hoby membaca namun merasa tidak enak, bosan, kurang interaktif dan bikin kantuk?

Yah jika anda menganggukan kepala, itu salah satu yang membuat saya kurang setuju jika hanya menaikan minat baca.

Seorang Public Speaker pastilah dia membaca banyak koleksi buku untuk meluaskan wawasan dan khasanah keilmuannya. Jika seorang Public Speaker tidak membaca maka bisa dipastikan kosakata yang dimiliki terbatas, wawasannya dan khasanah ilmunyapun terbatas.

so, Investasikan waktu anda untuk mempelajari, memahami, dan mahir skills yang satu ini.

Trainer Muda Managagement menyediakan sesi Privated Public Speaking, Inhouse Training Public Speaking, maupun Public Training.

more info: 085736752744 UR